Sabtu, 15 Agustus 2015

Amalan Penghapus Dosa

Amalan-amalan yang bisa mendatangkan banyak pahala dan menghapuskan dosa tersebut adalah sebagaimana berikut:

📝29. Mendirikan shalat lima waktu, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Tidak ada seorang muslim-pun yang kedatangan shalat lima waktu lantas dia menyempurnakan wudhunya, memaksimalkan khusyu’ dan ruku’nya (dalam mendirikan shalat-shalat tersebut) kecuali akan menjadikan baginya penghapus dosa-dosanya selama dia tidak melakukan dosa besar, dalan jangka waktu setahun penuh” (HR. Muslim)

📝30. Mendirikan shalat Shubuh dan Asar, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa yang mendirikan shalat Shubuh dan Asar, maka akan masuk surga” (HR. Bukhari)

📝31. Melaksanakan shalat Jum’at, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa yang menyempurnakan wudhunya lalu pergi ke shalat jum’at dan mendengarkan khutbah dengan seksama, maka diampuni dosa-dosanya diantara dua jum’atan dan tambahan lagi tiga hari” (HR. Muslim)

📝32. Berdoa pada saat terkabulnya doa pada hari Jum’at, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Pada hari Jum’at terdapat waktu, tidak ada seorang muslim yang sedang shalat (pada saat itu) lalu memohon kepada Allah kecuali dikabulkan doanya” (HR. Bukhari dan Muslim)

📝33. Melaksanakan sunah rawatib beserta shalat fardhu, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Tidak ada seorang muslim yang mendirikan shalat sunnah setiap hari 12 rakaat melainkan Allah membangun baginya sebuah rumah mewah di surga” (HR. Muslim)

📝34. Melaksanakan shalat dua rakaat sehabis melakukan suatu dosa, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Tiada seorang hamba yang melakukan suatu perbuatan dosa lalu menyempurnakan wudhu dan shalat dua rakaat lantas memohon ampunan dari Allah kecuali diampuni dosa-dosanya” (HR. Abu Daud)

📝35. Melaksanakan shalat malam, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat pada malam hari” (HR. Muslim)

📝36. Shalat dhuha, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Pada pagi hari setiap ucapan salam merupakan sedekah bagi salah seorang di antaramu, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan hamdalah merupakan sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, setiap takbir ialah sedekah, setiap amar makruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah dan semua ini telah cukup bagi setiap orang dengan melakukan shalat dua rakaat Dhuha” (HR. Muslim)

📝37. Mengucapkan shalawat untuk Nabi saw, beliau bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan salam untukku sekali maka Allah akan membalasnya sepuluh kali” (HR. Muslim)

📝38. Melaksanakan puasa, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Tidak ada seorang hamba yang berpuasa sehari fi sabilillah melainkan Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka berkat puasa tersebut sejauh 70 tahun” (HR. Bukhari dan Muslim)

📝39. Berpuasa tiga hari pada setiap bulan, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa yang melaksanakan puasa tiga hari pada setiap bulan, maka seperti orang yang melaksanakan puasa selama setahun penuh” (HR. Bukhari dan Muslim)

📝40. Berpuasa pada bulan Ramadhan, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa yang melakukan puasa pada bulan Ramadhan didasari dengan iman dan pengharapan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

📝41. Berpuasa 6 hari pada bulan Syawal, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa yang melakukan puasa Ramadhan dan menambahnya 6 hari pada bulan Syawal, maka seakan-akan dia melakukan puasa setahun penuh” (HR. Muslim)

📝42. Berpuasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah ketika jamaah haji sedang berwukuf di padang Arafah), dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Berpuasa pada hari Arafah menghapus (dosa) setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang” (HR. Muslim)

📝43. Berpuasa pada hari Asyura (tgl. 10 Muharam, sebaiknya dibarengi dengan tgl. 9), dalilnya adalah hadits Nabi saw: “dan berpuasa pada hari Asyura yang saya niatkan karena Allah agar berkenan menghapus dosa setahun yang berlalu” (HR. Muslim)

📝44. Memberikan buka bagi orang yang mengerjakan puasa, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa memberikan buka puasa bagi orang yang melaksanakannya maka dia akan mendapatkan pahala sepertinya tanpa berkurang sedikitpun” (HR. Tirmidzi)

📝45. Melakukan Shalat Malam (Qiyamul Lail) pada malam Lailatul Qadar, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Barangsiapa melakukan ibadah malam hari pada malam lailatul qadar, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari danMuslim)

📝46. Memperbanyak sedekah, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Sedekah itu dapat melebur dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi)

📝47. Melakukan haji dan umrah, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Umrah dengan umrah berikutnya adalah bisa menghapuskan dosa yang terjadi di antaranya, sedangkan haji mabrur itu tidak ada balasan kecuali surga” (HR. Muslim)

📝48. Amal ibadah pada siang hari tanggal 10 Dzulhijjah, dalilnya adalah hadits Nabi saw: “Tidak ada hari yang amal shalih yang dilakukan pada saat itu lebih dicintai Allah dari pada hari tanggal 10 Dzulhijjah”. Sahabat bertanya: “Tidak juga dibanding dengan jihad fi sabilillah ya Rasul?” beliau menjawab: “Tidak juga dengan jihad fi sabilillah, kecuali orang yang pergi berjihad dengan jiwa, raga dan harta bendanya kemudian dia tidak pulang lagi” (HR. Bukhari)

📝49. Berjihad fi sabilillah (perang di jalan Allah), dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Berjuang di jalan Allah sehari saja itu jauh lebih baik dibanding dengan dunia seisinya, padahal tempat cemeti salah seorang ahli surga itu lebih baik daripada dunia seisinya” (HR. Bukhari)

📝50. Berinfaq fi sabilillah, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Barangsiapa yang mempersiapkan dan membiayai seseorang untuk berperang, sungguh dia telah ikut berjuang. Sedangkan orang yang menanggung biaya keluarga orang yang sedang berjuang fi sabilillah, maka dia telah berjihad” (HR. Bukhari dan Muslim)

📝51. Ikut menshalati mayit dan mengantarkannya ke kubur, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Barangsiapa yang menyaksikan jenazah lalu ikut menshalatinya maka baginya sebuah qirath. Sedangkan yang menyaksikannya hingga dikuburkan maka baginya dua qirath”. Ada yang bertanya: “Apa dua qirath itu ya Rasul?” Beliau menjawab: “Seperti dua buah gunung yang besar” (HR. Bukhari: dan  Mulsim)

📝51. Memelihara mulut dan farji (kemaluan), dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Barangsiapa yang menjamin untuk diriku sesuatu yang berada di antara jenggot dan kumisnya dan yang berada di antara dua kakinya, maka aku jamin dirinya dengan surga” (HR. Bukhari dan Mulsim)

📝52. Memperbanyak dzikir dengan tahlil, tasbih dan tahmid, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Barangsiapa yang mengucapkan: “Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir” dalam sehari semalam 100 kali, maka baginya setara pahala orang yang memerdekakan sepuluh orang budak, ditulis untuknya 100 kebajikan dan dihapus darinya 100 kesalahan, baginya pemeliharaan dari godaan setan sehari itu dan tiada orang yang datang dengan lebih baik daripadanya kecuali orang yang lebih banyak mengucapkannya dari padanya”. Demikian pula beliau bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: (Subhaanallaahi wabihamdih) 100 kali dalam sehari semalam, maka kesalahan-kesalahannya akan dihapus walau seperti buih di laut” (HR. Bukhari dan Muslim)

📝53. Menyingkirkan hal-hal yang mengganggu jalan (duri, batu, paku dan yang semisal), dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Sungguh saya telah melihat seorang pria yang mondar-mandir di dalam surga pada sebuah pohon yang dia tebang karena menyakiti manusia (yang lewat jalan tersebut)”. (HR. Muslim)

📝54. Mendidik dan merawat beberapa anak perempuan, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Barangsiapa yang memiliki tiga puteri; dia melindunginya, menyayangi dan menanggung biaya mereka maka sungguh dia berhak untuk mendapatkan surga”. (HR. Imam Ahmad )

📝55. Berbuat baik terhadap hewan, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Sesungguhnya ada seseorang melihat seekor anjing yang amat kehausan, maka dia ambil sepatu bootnya lalu mengambil air terus memberikannya kepada anjing tersebut sampai kenyang. Maka Allah bersyukur kepadanya (meridhainya) lalu memasukkannya ke surga”. (HR. Bukhari)

📝56. Tidak berbuat riya’, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Saya menjamin dengan sebuah rumah di tengah-tengah surga bagi orang yang tidak berbuat riya’ walau dia berhak –untuk berbuat riya“ (HR. Abu Daud)

📝57. Mengunjungi kawan karena Allah, dalilnya adalah hadits Nabi saw: ”Maukah kalian saya beritahu orang-orang di antara kalian dalam surga? Mereka menjawab: Mau, Ya Rasul. Beliau bersabda: “Seorang nabi di surga. Orang yang jujur di surga. Orang yang mengunjungi kawannya hanya karena Allah yang tinggal di pinggiran kota juga di surga”. (HR. Thabrani)

Reposted by AHQ🌴
📚Membangun Pribadi Qur'ani📚
copaste by www.AinuRofik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar