Jumat, 17 April 2015

MERASA SEDIH KARENA TIDAK TERBANGUN UNTUK TAHAJJUD

MERASA SEDIH KARENA TIDAK TERBANGUN UNTUK TAHAJJUD

Bismillaahirrohmaanirrohiim....

Ada seseorang di zaman salafus saleh, ketika dilihat oleh salah seorang temannya, nampak murung diwaktu pagi. Lalu  ditanya sebabnya, ia menjawab “Tadi malam saya tidak terbangun untuk bertahajjud“. Dijelaskannya, bahwa peluang yang sangat berharga telah terabaikan. Peluang apa itu ?. Bukankah Rasulullah saw telah bersabda “Allah swt turun ke langit dunia  dengan firman-Nya dipenghujung malam, menawarkan, siapa yang berdo’a akan dikabulkan, siapa yang meminta akan diberi dan siapa yang memohon ampunan akan diampuni“

Dalam as-Sajdah 15-17 Allah swt berfrman“. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka“. Ibnu Al Qayyim menerangkan tentang keutamaan shalat malam itu bagi yang istiqamah melakukannya “Perhatikanlah bagaimana Allah memberikan balasan kepada orang yang mendirikan shalat malam ketika kebanyakan manusia terlelap dalam tidur yang panjang. Allah memberi mereka balasan yang Dia sembunyikan sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Allah juga memberi mereka basalan atas rasa takut mereka kepada-Nya serta kegelisan mereka di tempat tidur untuk kemudian bangkit mendirikan shalat malam dengan balasan berupa bidadari yang menyejukkan mata di surga.”

Ibrahim At Taimi menuturkan “Ketika aku di penjara, aku dijebloskan ke sebuah sel bersama orang – orang yang diikat dalam satu rantai. Setiap orang hanya mendapat ruang untuk tempat tidurnya. Mereka makan, buang air disitu dan shalat di situ juga. Kemudian dimasukkan lagi seorang lelaki penduduk Bahrain. Ia dikumpulkan bersama kami, sehingga tempat kami  menjadi sesak dan para tahanan merasa kesal. Mereka tidak bisa menerimanya. Orang Bahrain itu berkata, “Sabar, Cuma satu malam !”. Ketika malam tiba, ia bangun untuk bertahajjud. Ia berdo’a, ”Ya Tuhan, satu malam, satu malam !. Saya tak mau besok pagi masih ada di sini.”  Lalu apa yang terjadi ?. Pagi harinya, pintu – pintu penjara digedor. “Mana orang Bahrain itu? Mana orang Bahrain itu ? “, teriak penjaga. Kami semua mengira ia dipanggil untuk dibunuh. Ternyata ia dibebaskan. Tak lama berselang, ia datang dan berdiri di depan pintu penjara,kemudian memberi salam kepada  kami. Ia berkata, “Taatlah kalian kepada Allah, niscaya Dia tak akan menyia – nyiakan kalian.”

Rasulullah saw.,walaupun telah dijamin masuk surga, semua dosanya telah di ampuni Allah, rahmat sudah diperoleh, tapi beliau mewajibkan dirinya terhadap shalat sunnat tahahjjud itu. Kalau tidak mengandung samudera hikmah dan lautan pahala, tentu  Rasulullah saw tidak akan mau bersusah payah untuk melaksanakan  shalat tahajjud ini, sampai kedua kakinya menjadi bengkak, saking lama dan asyiknya berdiri shalat di waktu malam. Beliau saw sudah tahu persis ganjaran yang akan diberikan kepada para ahli tahajjud itu. Rasulullah saw mengajak para pengikutnya untuk melaksanakan tahajjud. Beliau saw bersabda “Lakukanlah shalat malam itu, walaupun hanya satu rakaat .”

Rasulullah saw bersabda “Orang yang melaksanakan 2 rakaat shalat dalam kesendirian ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah dan para malaikat-Nya, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.”
copaste by www.AinuRofik.com
Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar