Sabtu, 25 Juli 2015

Mutiara Tahajud

Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) bersama Ust. Uti Konsen U.M.

Sungguh luar biasa, kesungguhan generasi awal dalam melaksanakan qiyamul lail, atau beribadah di malam hari. Bahkan tidak sedikit diantaranya yang terkesan sangat berlebihan, apalagi kalau kita banding dengan apa yang dilakukan oleh umat akhir zaman ini.

Zainab ra, salah seorang isteri Nabi saw, amat bersemangat mengerjakan qiyamul lail. Sampai beliau memasang seutas tali melintang di antara 2 tiang masjid. Nabi saw bertanya, “Tali apa ini ?.”. Sahabat menjawab “ Itu adalah tali milik Zainab. Jika ia merasa malas dalam melaksanakan shalat, maka ia bergantung padanya.” Nabi saw bersabda,” Tidak boleh seperti ini. Lepaskan tali itu. Hendaklah masing-masing dari kalian mengerjakan qiyamullail dalam keadaan semangat. Jika ia malas (capek) maka tidurlah !.”

Musa bin Ismail At-Tabudzaki bertutur, “Kalau aku mengatakan kepada kalian bahwa Hammad nin Salamah tak pernah tertawa, niscaya aku tak berdusta. Beliau itu memang orang yang sangat sibuk. Kegiatannya hanya meriwayatkan hadis, membaca, bertasbih atau shalat. Beliau membagi – bagi waktu siangnya hanya itu saja. Di kala malam, hanya sedikit sekali tidurnya. Beliau meninggal sedang melakukan shalat“

Rasulullah saw. Bersabda “Barangsiapa yang shalat malam dengan membaca 100 ayat maka ia tidak akan ditulis sebagian bagian orang – orang yang lupa. Dan barangsiapa shalat di malam hari dengan membaca 200 ayat, maka sesungguhnya ia akan ditulis sebagai bagian dari orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah dengan ikhlas.” (HR.Al Hakim)

Abdul Aziz bin Umar berkata, ”Anda akan melihat cahaya kebesaran pada mereka ahli tahajjud. Anda akan melihat bekas – bekas pengabdian kedua mata mereka. Sesungguhnya orang yang mau memutuskan sebagian kepentingan duniawinya, maka bekas – bekasnya akan diperlihatkan kepadanya. Demikian juga dengan orang yang memutus hubungan dengan-Nya, Allah juga akan memperlihatkan bekas – bekasnya kepadanya.” (Kitab Shifat Ash-Shafwah oleh Ibnu Al Jauzi)

Asyhab bin Abdul Aziz ra bercerita “Pada suatu malam saya keluar rumah melewati rumah Malik bin Anas. Beliau sedang shalat malam. Aku berhenti lama untuk mengamatinya. Kemudian aku pulang ke rumah untuk berwudhu guna mengikuti shalat subuh di masjid. Ketika sampai di masjid, aku tercengang melihat beliau sudah ada di majelis pengajiannya dan dikelilingi oleh orang banyak. Ketika pagi hari aku melihat wajahnya membancarkan cahaya.” (Kitab Ash-Shalat Wa At Tahajjud)

Wallahu’alam.
copaste by www.AinuRofik.com
from KUTUB (Komunitas Tahajud Berantai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar