Rabu, 27 Mei 2015

Mengapa Syiah Hanya Memuja Husein & Tidak Putra Ali Lainnya

Oleh Ustadz Syafruddin Ramly, Lc.
(Arrahmah.com ) – Tahukah Anda, mengapa syiah senantiasa memuja dan menyembah Husein saja dan tidak mencintai anak-anak Fatimah yang lainnya?
Informasi berikut ini bisa jadi akan membuat Anda dan kaum muslimin sedunia kaget setengah mati, khususnya Syiah-syiah non Iran.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut diatas mari kita lihat daftar anak kandung laki-laki Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, sebagai berikut:
1.Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2.Husein bin Ali bin Abi Thalib
3.Muhsin bin Ali bin Abi Thalib
4.Abbas bin Ali bin Abi Thalib
5.Hilal bin Ali bin Abi Thalib
6.Abdullah bin Ali bin Abi Thalib
7.Jakfar bin Ali bin Abi Thalib
8.Usman bin Ali bin Abi Thalib
9.Ubaidillah bin Ali bin Abi Thalib
10.Abu Bakar bin Ali bin Abi Thalib
11.Umar bin Ali bin Abi Thalib
Pernahkah Anda melihat bendera atau umbul-umbul Syiah yang bertulisan “Wahai Hasan…” atau ﻳﺎ ﺣﺴﻦ ?
Kenapa mereka hanya meminta kepada Husein saja, padahal Hasan juga anak kandung Ali bin Abi Thalib yang juga terlahir dari rahim Fatimah binti Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, baik Hasan maupun Husein sama-sama Ahlu Bait.
Pernahkah anda wahai Syiah-syiah non Persia mempertanyakan hal ini?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ketahuilah informasi berikut ini:
Tahukah Anda bahwa 12 imam syiah seluruhnya berasal dari keturunan Husein saja?
Syiah hanya mensakralkan Husein saja, namun tidak mensakral Hasan dan tidak juga mensakralkan anak-anak Ali bin Abi Thalib yang lainnya yang semuanya diredhai Allah.
Jawabannya adalah: karena Husein menikahi wanita Persia Iran putri raja Yazdegerd yang bernama Shahrbanu atau yang dikenal dengan Syahzinan. Konon ketika Kekaisaran Persia ditaklukkan dan terbunuhnya Kaisar Yazdegerd maka putri-putrinya ditawan.
Saat itu Umar menghadiahkan putri sang Kaisar yang bernama Syahzinan kepada Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Husein pun menikahinya. Oleh karena itulah Syiah begitu mensakralkan Husein dan para imam Syiah yang terlahir dari rahim Syahzinan berdarah Persia, dan bukan seperti klaim mereka bahwa mereka mencintai keluarga nabi Muhammad yang berasal dari Arab.
Hakikatnya, mereka sangat mencintai Ahlu Bait kaisar yang menjadi moyang 12 imam yang semuanya berasal dari ibu berdarah Persia, mereka sangat fanatis dalam mencitai dan memuja kakek anak-anak Husein sang kaisar Persia, bukan sang nabi yang berasal dari Arab.
Imam-imam yang mereka sakralkan dan mereka anggap maksum satu level dengan nabi-nabi itu hanyalah imam-imam yang berasal dari keturunan raja Persia Yazdegerd, tidak ada yg berasal dari Arab.
Mereka mencintai Husein dan para imam-imamnya karena mereka meyakini bahwa di dalam darah imam itu mengalir darah Persia keturunan kaisar.
Mereka hanya mencintai Ahlu Bait kaisar raja Persia, bukan Ahlu Bait nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. (adibahasan/ arrahmah.com)
copaste by www.AinuRofik.com

Selasa, 26 Mei 2015

Dulunya Ia Hafal 30 Juz, Semua Hilang Tak Bersisa Kecuali 2 Ayat Saja

Akhwatmuslimah.com – Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas tubuh demi tubuh pasukan romawi. Ia adalah dulunya termasuk dari Tabi’in (270 H) yang HAFAL AL QURAN.

Namanya adalah sebaik-baik nama, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim. Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang MUJAHID nan NAN HAFAL AL QURAN, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya…???

Namun tak dinyana, akhir hayatnya mati dalam kemurtadan dan hilang semua ISI AL QURAN dalam hafalannya melainkan 2 AYAT SAJA YANG TERSISA. Ayat apakah itu?? Apakah penyebabnya..??

Inilah kisahnya :
Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang romawi. Ia hantarkan orang romawi itu ke neraka dengan pedangnya.

Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang WANITA ROMAWI, tidak dengan pedang melainkan dengan ASMARA.

Kaum muslimin sedang mengepung kampung romawi. Tiba-tiba mata ‘Abdah tertuju kepada seorang wanita romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorangpun dijamin tak lolos su’ul khotimah.
Tak tahan, iapun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih:

“Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?”
Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama nashrani maka aku jadi milikmu.”
Syahwat telah memenuhi relung hati ‘Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa beriman, tuli peringatan dan buta Al Quran. Hatinya terbangun tembok anti hidayah.
Khotamallaahu ‘ala qulubihim wa’ala sam’ihim wa’ala abshorihim ghisyawah… Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan islam. Ia rela murtad.
Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorg hafidz yang hatinya dipenuhi Al Qur’an meninggalkan Allah dan menjadi hamba salib?
Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???”
Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali 2 ayat saja yaitu :

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ.
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).”
(QS. Al Hijr: 2-3)

Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum nashrani. Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati. Mati dalam keadaan MURTAD.

Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan.
Saudaraku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat.
Ma taraktu ba’di fitnatan adhorro ‘ala ar rijaal min nisaa…
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yg maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita.” (muttafaq ‘alaih).

Sumber : qursun.blogspot.com
copaste by www.AinuRofik.com

Belajar dari Bambu Cina

Pohon bambu cina tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 6-7 tahun pertama, mungkin hanya tumbuh beberapa puluh cm saja.
Namun setelah waktu tersebut, pertumbuhan pohon bambu cina tidak dapat dibendung, ia tumbuh begitu cepatnya dan ukurannya bukan lagi cm melainkan meter.

Sebetulnya apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut?
Selama 6-7 tahun pertama, ia bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata.
Fokus pertumbuhan pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang.
Pohon bambu cina sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.
Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya?
Sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang.

Jika anda seringkali mengalami kegagalan dan merasa  jauh sekali dari kesuksesan yang anda impikan, bukan berarti anda tidak mengalami perkembangan,justru anda sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri anda.
Mental anda sedang ditempa dan dipersiapkan menuju kesuksesan anda.
Sama halnya dengan pohon bambu cina tersebut.
Jika anda hanya mengharapkan sebuah hasil yang instan, apapun itu, nasib anda akan seperti pohon bambu yang tidak memiliki akar yang kuat.
Sedikit goncangan saja, anda akan jatuh begitu kerasnya.
Jadi sekali lagi bersyukurlah dengan segala kesulitan yang anda hadapi; anda akan memperoleh kekuatan karenanya.
copaste by www.AinuRofik.com

Ikhtiar Pertama Apabila Seorang Muslim Sakit

Ada seorang dokter membuka klinik di Tanah Suci.
Selama 6 bulan praktek, tidak ada seorang pasienpun yang datang untuk berobat. Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit?

Akhirnya beliau temukan jawabannya.

Bila kami sakit, ikhtiar pertama yg kami lakukan ialah shalat dua rakaat, dan memohon kesehatan kpd Allah. In syaa Allaah sembuh dengan ijin dan kasih sayangNya.

Kalau belum sembuh, kami lakukan cara ke-dua. Yaitu baca Al Fatihah/ surat2 lain, tiupkan pada air dan minum.
Dan alhamdulillaah kami akan sehat.

Tapi kalau belum sehat juga, kami lakukan ikhtiar yg ke-tiga. Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan, & dijadikan jalan penyembuh sakit kami. In syaa Allah akan sembuh.

Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg ke-empat. Yaitu banyak2 istighfar, untuk bertaubat.
Sebab, Nabi صل الله عليه وسلم beritahu kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa2.

Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yg ke-lima. Yaitu madu dan habbatussauda.

Ikhtiar yg ke-enam yaitu dengan mengonsumsi herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain, seperti disebut dalam Al Qur'an.

Dan, alhamdulillaah. Laa haulaa wa laa quwwataa illaa billaah. Di sini, kami pasti, dan pasti akan sembuh...tanpa ikhtiar ke-tujuh yaitu pergi ke dokter.

Wallaahu a'lam.
copaste by www.AinuRofik.com

Senin, 25 Mei 2015

Serba Palsu

Beredar uang palsu ribut...
Beredar beras palsu ribut...
Beredar telur palsu ribut...

Namun jarang ada yang "ribut" kala beredar
hadits-hadits palsu...
copaste by www.AinuRofik.com

Persiapkan Dirimu Tuk Melesat Jauh

Seperti Anak Panah,
Dimundurkan Untuk Melesat Ke Depan...

Pernahkah kamu mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkah kamu melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?

Pernahkan kamu melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Kita seperti anak panah di tangan Allah..! Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan.

Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya ditarik kebelakang.. Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran.

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.

Jadi…

Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah : Mungkin Allah tengah meletakkanmu di busur-Nya. Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran. Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan “Apinya telah padam” atau.. “Jangan-jangan dia ada dosa..”

Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.

Kamu, aku, dia, mereka, kita… adalah anak-anak panah ditangan Allah..!

Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan.

Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, tetaplah tekun dalam kebenaran, dan senantiasa ISTIQOMAH dan tetaplah berdoa memohon kepada Allah, niscaya Allah akan memberi lebih dari yg kita mohonkan...

آمين يارب العالمين
copaste by www.AinuRofik.com

Sabtu, 23 Mei 2015

5 CARA MELEMBUTKAN HATI

●Tatkala badan merasa enggan untuk beramal,
●Tatkala hati mulai sulit untuk terenyuh, mungkin itu salah satu tanda "KERASNYA HATI " dengan kata lain hati ini sedang "SAKIT".

Lantas apa yang akan dilakukan ketika tahu bahwa hati ini sedang sakit? Orang yang sakit pasti akan mencari obat, sebagaimana orang sakit akan pergi ke dokter.

⭕Berikut ini penulis berikan obat agar hati menjadi lembut kembali.
1. Perbanyak Baca Al-Quran dengan Mentadabburinya

Di antara sebab lembutnya hati adalah dengan membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah kalamullah, perkataan Allah, Rabb pencipta langit dan bumi, bukan perkataan makhluk. Selain dapat menenangkan hati, membaca Al Qur’an akan diganjar banyak pahala.

Bayangkan saja, 1 huruf dari Al Qur’an diganjar 1 pahala, dan 1 pahala akan dibalas dengan 10 kebaikan. Namun syarat untuk menenangkan hati tidaklah hanya sekedar membaca, tapi di-tadabburi, direnungkan maknanya sehingga dapat diamalkan.

2. Perbanyak Dzikir Mengingat Allah

Tidak diragukan lagi, berdzikir dapat melembutkan hati. Karena dengan mengingat Allah, maka hati pun menjadi tenang.

Sebagaimana Allah firmankan dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya, “Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.”
Dzikir adalah suatu amalan yang mudah, cukup menggerakkan lisan dan bibir saja. Sehingga tidak bisa dijadikan alasan untuk enggan berdzikir.

3. Berteman Dengan Kawan yang Baik Agamanya

Jika seseorang memiliki teman yang baik agamanya, maka ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak pula.  
Seperti yang Nabi permisalkan dalam suatu hadits riwayat Al-Bukhari, dimana kawan yang baik dimisalkan sebagai penjual misk (minyak wangi). Boleh jadi ia diberi minyak wangi tersebut, boleh jadi ia membelinya, atau minimal mendapakan bau yang wangi dengan sebab berdekatan dengan penjual minyak wangi.

Maka, carilah kawan akrab yang baik agamanya, sehingga ketika sedang futur (malas, kondisi hati melemah),
●maka ada yang mengingatkan,
●menasehati dan kembali membawa kita ke dalam majelis ilmu. Jangan sampai ketika kondisi hati melemah, kita malah menjauhi kawan-kawan yang semangat dalam kebaikan.

4 Menyayangi Anak Kecil

Menyayangi anak kecil dapat melembutkan hati, terutama anak kecil yatim (bapaknya sudah meninggal). Sebagai contoh, kita bisa mengajar anak-anak kecil di TPA, atau bisa berkunjung ke panti asuhan untuk bercengkrama dan mengajarkan mereka hal yang baik.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya), “Sayangilah semua yang ada di bumi, niscaya Dzat yang ada di langit akan menyayangi kalian.” (HR. At-Tirmidzi no. 1924 dan HR. Abu Dawud no. 4941).

Hadits di atas memerintahkan kita untuk menyayangi semua yang ada di bumi, termasuk semua hewan dan tumbuhan.
Misalnya :
■Tidak memberikan beban yang berat pada onta jika kita menaikinya, atau
■Tidak melakukan penebangan liar yang dapat merusak lingkungan sekitar.
Hadits tersebut juga sebagai dalil bahwa Allah berada di atas sana, di atas langit, bukan berada dimana mana seperti anggapan sebagian orang.

5. Berdoa Kepada Allah.

Doa adalah senjata seorang mukmin, jangan sampai seorang mukmin melupakan bahwa urusannya tergantung kehendak Allah Ta’ala.

Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam ketaatan dan diberikan kelembutan hati, dan dijauhkan dari rasa malas yang terus menerus sehingga hati menjadi mati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita sebuah doa agar berlindung dari rasa malas.
Berikut adalah doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
/Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati

( Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Demikianlah 5 kiat-kiat dalam melembutkan hati, semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala, dan dijauhkan dari hati yang keras lagi mati. Wallahul Muwaffiq.
 
Referensi:
Tafsir Surah Al-An’am Karya Syaikh Ibnu Utsaimin
Penulis: Wiwit Hardi P.
Artikel Muslim.Or.Id
copaste by www.AinuRofik.com

Senin, 11 Mei 2015

KEMBALIKAN ANAK LELAKIKU

Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya, Lalu kubilang pada ayahnya:“Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!”
Suamiku menjawab:“Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku.”

Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa.
Ketika bayi kecilku berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatamkan Al Quran di rumah Lalu kubilang pada suamiku:
“Supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya,Yah.”

Suamiku menatap padaku seraya pelan berkata: “Oh ya. Ide bagus itu.”

Bayi kami itu, kami beri nama Ahmad, mengikuti panggilan Rasulnya. Tidak berapa lama, ia sudah pandai memanggil-manggil kami berdua: Ammaa. Apppaa. Lalu ia menunjuk pada dirinya seraya berkata: Ammat! Maksudnya ia Ahmad. Kami berdua sangat bahagia dengan kehadirannya.

Ahmad tumbuh jadi anak cerdas, persis seperti papanya. Pelajaran matematika sederhana sangat mudah dikuasainya. Ah, papanya memang jago matematika. Ia kebanggaan keluarganya. Sekarang pun sedang S3 di bidang Matematika.
Ketika Ahmad ulang tahun kelima, kami mengundang keluarga. Berdandan rapi kami semua. Tibalah saat Ahmad menjadi bosan dan agak mengesalkan. Tiba-tiba ia minta naik ke punggung papanya. Entah apa yang menyebabkan papanya begitu berang, mungkin menganggap Ahmad sudah sekolah, sudah terlalu besar untuk main kuda-kudaan, atau lantaran banyak tamu dan ia kelelahan. Badan Ahmad terhempas ditolak papanya, wajahnya merah, tangisnya pecah, Muhammad terluka hatinya di hari ulang tahunnya kelima.

Sejak hari itu, Ahamad jadi pendiam. Murung ke sekolah, menyendiri di rumah. Ia tak lagi suka bertanya, dan ia menjadi amat mudah marah. Aku coba mendekati suamiku, dan menyampaikan alasanku. Ia sedang menyelesaikan papernya dan tak mau diganggu oleh urusan seremeh itu, katanya.

Tahun demi tahun berlalu. Tak terasa Ahmad telah selesai S1. Pemuda gagah, pandai dan pendiam telah membawakan aku seorang mantu dan seorang cucu. Ketika lahir, cucuku itu, istrinya berseru sambil tertawa-tawa lucu:
“Subhanallah! Kulitnya gelap, Mas, persis seperti kulitmu!” Ahmad menoleh dengan kaku, tampak ia tersinggung dan merasa malu. “Salahmu. Kamu yang ingin sendiri, kan. Kalau lelaki ingin seperti aku!”

Di tanganku, terajut ruang dan waktu. Terasa ada yang pedih di hatiku. Ada yang mencemaskan aku. Cucuku pulang ke rumah, bulan berlalu. Kami, nenek dan kakeknya, datang bertamu.

Ahmad kecil sedang digendong ayahnya. Menangis ia. Tiba-tiba Ahmad anakku menyergah sambil berteriak menghentak, “Ah, gimana sih, kok nggak dikasih pampers anak ini!” Dengan kasar disorongkannya bayi mungil itu.

Suamiku membaca korannya, tak tergerak oleh suasana. Ahmad, papa bayi ini, segera membersihkan dirinya di kamar mandi. Aku, wanita tua, ruang dan waktu kurajut dalam pedih duka seorang istri dan seorang ibu. Aku tak sanggup lagi menahan gelora di dada ini.

Pecahlah tangisku serasa sudah berabad aku menyimpannya. Aku rebut koran di tangan suamiku dan kukatakan padanya: “Dulu kau hempaskan Ahmad di lantai itu! Ulang tahun ke lima, kau ingat? Kau tolak ia merangkak di punggungmu! Dan ketika aku minta kau perbaiki, kau bilang kau sibuk sekali. Kau dengar? Kau dengar anakmu tadi? Dia tidak suka dipipisi. Dia asing dengan anaknya sendiri!”

Allahumma Shalii ala Muhammad. Allahumma Shalli alaihi wassalaam. Aku ingin anakku menirumu, wahai Nabi. Engkau membopong cucu-cucumu di punggungmu, engkau bermain berkejaran dengan mereka Engkau bahkan menengok seorang anak yang burung peliharaannya mati. Dan engkau pula yang berkata ketika seorang ibu merenggut bayinya dari gendonganmu, “Bekas najis ini bisa kuseka, tetapi apakah kau bisa menggantikan saraf halus yang putus di kepalanya?”

Aku memandang suamiku yang terpaku.

Aku memandang anakku yang tegak diam bagai karang tajam. Kupandangi keduanya, berlinangan air mata. Aku tak boleh berputus asa dari Rahmat-Mu, ya Allah, bukankah begitu? Lalu kuambil tangan suamiku, meski kaku, kubimbing ia mendekat kepada Ahmad. Kubawa tangannya menyisir kepala anaknya, yang berpuluh tahun tak merasakan se
ntuhan tangan seorang ayah yang didamba.
Dada Ahmad berguncang menerima belaian. Kukatakan di hadapan mereka berdua, “Lakukanlah ini, permintaan seorang yang akan dijemput ajal yang tak mampu mewariskan apa-apa: kecuali Cinta.

Lakukanlah, demi setiap anak lelaki yang akan lahir dan menurunkan keturunan demi keturunan. Lakukanlah, untuk sebuah perubahan besar di rumah tangga kita! Juga di permukaan dunia. Tak akan pernah ada perdamaian selama anak laki-laki tak diajarkan rasa kasih dan sayang, ucapan kemesraan, sentuhan dan belaian, bukan hanya pelajaran untuk menjadi jantan seperti yang kalian pahami. Kegagahan tanpa perasaan. Dua laki-laki dewasa mengambang air di mata mereka. Dua laki-laki dewasa dan seorang wanita tua terpaku di tempatnya.

Memang tak mudah untuk berubah. Tapi harus dimulai. Aku serahkan bayi Ahmad ke pelukan suamiku. Aku bilang: “Tak ada kata terlambat untuk mulai, Sayang.”

Dua laki-laki dewasa itu kini belajar kembali. Menggendong bersama, bergantian menggantikan popoknya, pura-pura merancang hari depan si bayi sambil tertawa-tawa berdua, membuka kisah-kisah lama mereka yang penuh kabut rahasia, dan menemukan betapa sesungguhnya di antara keduanya Allah menitipkan perasaan saling membutuhkan yang tak pernah terungkapkan dengan kata, atau sentuhan. Kini tawa mereka memenuhi rongga dadaku yang sesak oleh bahagia, syukur pada-Mu

Ya Allah! Engkaulah penolong satu-satunya ketika semua jalan tampak buntu.
Engkaulah cahaya di ujung keputusasaanku.
Tiga laki-laki dalam hidupku aku titipkan mereka di tangan-Mu.

Kelak, jika aku boleh bertemu dengannya, Nabiku, aku ingin sekali berkata: Ya, Nabi. aku telah mencoba sepenuh daya tenaga untuk mengajak mereka semua menirumu! Amin, Alhamdulillah.

Itu Sepenggal Kisah Nyata Kehidupan Sebuah Keluarga
copaste by www.AinuRofik.com

Sabtu, 09 Mei 2015

Parade Tauhid Solo 16 Mei 2015

Undang Seluruh Umat Islam, MUI Solo dan DSKS Siap Gelar “Parade Tauhid”

Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Solo dan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) akan menggelar acara akbar “Parade Tauhid” pada Sabtu (16/05/2015) di area Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah.

Acara yang akan dihelat bersama dengan sejumlah besar Ormas Islam Solo Raya tersebut sengaja diadakan dengan maksud menyambut bulan Ramadhan 1436 H.

Selain itu Dewan Syariah juga menghimbau kaum Muslimin (secara umum) untuk hadir dan meramaikan Parade tersebut sebagai ajang persatuan umat Islam sekaligus jawaban terhadap “pawai salib” yang diadakan oleh pihak gereja Solo -dihadiri oleh seribu lebih orang Kristen- pada Rabu (29/4/2015) dari Kota Barat hingga Sriwedari.

Dewan Syariah Kota Solo juga menyarankan agar kaum Muslimin memakai pakaian putih-putih untuk menyamakan dan menyatukan barisan.

Acara yang juga didukung oleh MUI Solo tersebut akan digelar –insyaAllah– pada hari Sabtu, 16 Mei 2015 jam 07.00 WIB dengan area start dari Kota Barat hingga bundaran Gladak (utara Alun-alun Solo).

Dalam acara besar itu, DSKS menarget sekitar 100 ribu kaum Muslimin dapat hadir dalam “PARADE TAUHID” ini, sehingga kesatuan Kaum Muslimin dapat terlihat dan memadati sepanjang jalur Kota Barat hingga Gladak (jl.Slamet Riyadi). Allahu Akbar !!!

copaste by www.AinuRofik.com

WALAUPUN TIDAK WAJIB…

➡Al Qurthubi rahimahullahu berkata:
“Siapa yang terus menerus meninggalkan sunnah,
maka itu kekurangan dalam agamanya..
Jika ia meninggalkannya krn meremehkan dn tdk suka..
Maka itu kefasikan..
➡Karena adanya ancaman dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
من رغب عن سنتي فليس مني
“Siapa yang tidak menyukai sunnahku,
maka ia bukan dari golonganku.”

Dahulu para shahabat dan orang-orang yang mengikutinya..
Senantiasa menjaga yang sunnah sebagaimana menjaga yang wajib..
Mereka tidak membedakan keduanya dalam meraih pahala..

(Fathul Baari syarah Shahih Al Bukhari 3/265).

Banyak sunnah yang diremehkan di zaman ini..
Dengan alasan:
Ah itu kan cuma sunnah..
Padahal sunnah bukanlah untuk ditinggalkan..
banyak perkara sunnah yang berpahala amat besar..
Seperti shalat qabliyah shubuh yang lebih baik dari dunia dan seisinya..

Bahkan ada amalan sunnah yang menjadi tonggak kebaikan..
➡Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر
“Senantiasa manusia di atas kebaikan selama mereka bersegera berbuka puasa.” (HR Bukhari dan Muslim).

➡Bagi kita penuntut ilmu..
Mari hiasi hari hari dengan sunnah..
Meraih cinta Allah..

➡Dia berfirman dalam hadits qudsi..
ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه
“Senantiasa hambaKu bertaqarrub kepadaku dengan ibadah yang sunnah hingga Aku mencintainya.”
Untuk inilah kita berlomba..

Beda Islam Turki & Negara Kita

Ini fakta di Turki yg diceritakan Prof Didin Hafiduddin saat berceramah di Masjid Al Irsyad tentang KEBANGKITAN BANGSA TURKI sekarang ini.
Pembangunan Nasional Luar Biasa tanpa bantuan pinjaman dari Luar Negeri (Bandingkan dg Indonesia yg hutangnya nomer 5 di dunia, yg sekarang mencapai Rp 3000 Triliun )
Pemerintah Turki saat itu mencanangkan 3 Program Nasional.
1.Gerakan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid.
2.Gerakan Infaq Shodaqoh
3.Gerakan Ekonomi Ummat

GERAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID memperoleh sambutan luar biasa dan MENCENGANGKAN.....!
Beliau (Prof Didin) menyaksikan bahwa SHOLAT SUBUH SAMA SEPERTI SHOLAT JUMAT.

Luar biasa dan yg lebih mencengangkan Para Remaja Turki ke masjid dgn mobil-mobil mewah di parkir di halaman masjid.
Saya ke Turki sekitar tahun 1990, jangankan sholat shubuh, sholat mahgrib dan isya saat itu tidak ada jamaahnya. Saya sholat sendiri di Masjid hny dg istri dan anak.
Ternyata SHOLAT SUBUH BERJAMAAH DI MASJID MENGHASILKAN RAHASIA YANG MENAKJUBKAN.
Berbagai Kesulitan Nasional Turki, nampaknya bisa dipecahkan dengan
Mulus dan Lancar karena adanya sholat Subuh yang berjamaah tsb.

(Prof. Didin Hafiduddin tentang PERUBAHAN SOSIAL DI TURKI) (*)
copaste by www.AinuRofik.com

Tahu Tapi Tidak Mengamalkan

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengisahkan: "Seorang anak perempuan meninggal karena Thoun, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya: "Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat!"

Anak perempuan itu menjawab: "Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Allah, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu rakaat sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya"..

Berkata Ibnul Qayyim: "Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya (sesungguhnya kami mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan), akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya.."

Kita mengetahui, bahwa ucapan سبحان الله وبحمده Subhanallahi wa bihamdihi sebanyak 100 kali  akan  menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang.. Berapa banyak hari kita yang berlalu tanpa kita mengucapkannya sedikitpun..

Kita mengetahui, bahwa pahala  dua rakaat Dhuha setara  dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang.. Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha...

Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api  neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar..

Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya.. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini..

Kita mengetahui, bahwa siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu..

Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur.  Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang janda pun..

Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al Qur'an dalam jadwal harian kita...

Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang,  kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita mampu melaksanakannya..

Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam..

Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu..

Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita, tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau  dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka..

Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah.. Semoga kita segera merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan datangnya hari perhitungan yang pasti akan kita hadapi..

Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..

Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan tangan kita yang menjadi saksi..

Dan pada  hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, karena  pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing-masing..


Diterjemahkan oleh Ummu Sholih
Di kota Madinah

http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran
copaste by www.AinuRofik.com

Rabu, 06 Mei 2015

Istri Pertama Adalah

Semua mata tertuju pada lelaki kharismatik itu. Hasan Al Banna. Mereka hanyut dalam kata demi kata sejak mukaddimah ceramahnya. Hingga kemudian mereka terhentak oleh kalimat pendiri Ikhwanul Muslimin itu kepada mempelai wanita.

“Ukhti… hari ini akh Anwar menikah dengan anti. Namun sesungguhnya, akh Anwar ini telah memiliki istri pertama,” entah rasa apa yang bergejolak dalam diri akhwat itu saat mendengar kalimat ini. Para tamu saja speechless saat mendengarnya. Waktu tiba-tiba terasa bergerak sangat lambat… menanti kalimat berikutnya dari lisan Hasan Al Banna.

“Akh Anwar telah berkomitmen untuk menjaga istri pertama tersebut. Mencintainya. Memenuhi hak-haknya. Maka bantulah ia agar bisa menunaikan komitmennya terhadap istri pertama tersebut,” mungkin jika orang lain yang menyampaikan itu, sebagian hadirin akan protes. Terutama keluarga mempelai. Namun karena ini tokoh dakwah yang dikenal kejujuran dan keseriusannya, mereka hanya diam mendengarkan. “Dan istri pertama Akh Anwar tidak lain adalah… dakwah.”

Alhamdulillah, plong…
Segala rasa sesak di dada hilang sudah. Waktu terasa berjalan normal seperti sedia kala. Lega. Sebagian hadirin tersenyum, sebagian yang lain haru. Bagaimana mungkin kader-kader Ikhwanul Muslimin itu lupa, bahwa memang istri pertama adalah dakwah. Sebab, dakwahlah yang mereka perjuangkan sebelum menikah dan sampai kapan pun. Dakwahlah yang mereka penuhi seruannya sebelum menikah dan sampai kapan pun. Bahkan mereka menikah pun di atas jalan dakwah.

Rasulullah yang menjadi contoh dan teladan. Demi dakwah, Rasulullah rela menahan lapar dan tidur di atas tikar anyam. Padahal kalau beliau mau, beliau bisa hidup mewah dan memberikan banyak kekayaan kepada keluarganya. Bahkan ketika di Madinah, keluarga Rasulullah pernah beberapa pekan tidak memasak. Hanya kurma dan air.

Hasan Al Banna yang menyampaikan ceramah “istri pertama adalah dakwah” juga membuktikannya. Pernah suatu hari sang anak sakit. Demam tinggi. Namun dakwah memanggilnya. Ia pun berpamitan kepada istrinya.
“Engkau tetap berangkat meskipun anak kita sakit?” tanya sang istri yang merasa berat ditinggal pergi.
“Apakah jika aku di sampingnya ia akan sembuh?” Hasan Al Banna balik bertanya.
Sang istri terdiam beberapa saat. Dengan nada lebih lirih ia bertanya, “Bagaimana jika ia meninggal?”
“Kakeknya lebih tahu cara memandikan, mengkafani, menshalati dan memakamkannya.”
Benar-benar dialog yang sulit terulang sepanjang masa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga menjadikan dakwah sebagai ‘istri pertama’? Dan untuk para akhwat, apakah ukhti siap menjadi ‘istri kedua’?
copaste by www.AinuRofik.com

Selasa, 05 Mei 2015

INILAH AHLI TAHAJUD, JENAZAHNYA SEHAT BUGAR

Seorang pemuda berusia 17 tahun dilarikan ke Rumah sakit militer di Riyadh. Sebuah peluru nyasar mengenai tubuhnya.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya mengatakan, “Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih. Aku baik-baik saja. Sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium wanginya bau surga.” Orang tua mana yang tidak terkejut dengan kalimat tersebut dari putra kesayangannya. Mereka masih berharap putranya dapat diselamatkan.

Sesampainya di instalasi gawat darurat, seorang dokter langsung menanganinya. Namun sang pemuda itu berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium semerbak harum bau surga. maka janganlah engkau merepotkan dirimu sendiri. Aku hanya menginginkan kehadiran ayah dan ibuku di sisiku.”

Sesuai permintaan pemuda, kini ayah dan ibu telah berada di instalasi gawat daurat. Sebuah senyum kebahagiaan terpancar di wajah sang pemuda. Lalu ia membaca dua syahadat.
“Asyhadu an laa-ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhamamadan rasulullah” kalimat sang pemuda ini sekaligus mejadi kalimat terakhir dalam hidupnya. Ia menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala segera setelah menyelesaikan ikrar syahadat, bahkan ia meninggal dalam posisi telunjuk jari tangannya menunjuk, seperti posisi tasyahud dalam shalat.

Setelah Maghrib, dokter Kholid bin Abdul Aziz Al Jubair bertemu dengan Dhiya’, petugas rumah sakit yang memandikan jenazah pemuda tersebut. Ia menceritakan kondisi pemuda tersebut saat dimandikannya. “Jari telunjukkan membentuk isyarat seperti orang shalat yang sedang membaca tasyahud.”

Selain itu, hal yang paling ajaib adalah, jenazah pemuda tersebut tetap segar. Terlihat segar bugar. Seperti orang yang sedang beristirahat dengan nyenyak.

Dokter spesialis bedah itu penasaran. Ia pun menemui orang tua si pemuda dan menanyakan amal apa yang dilakukan oleh putra mereka sehingga ia bisa membaca syahadat di akhir hayatnya, bertasyahud dan jasadnya tetap segar bugar.
“Anak kami,” kata orang tuanya kepada dokter Kholid, “sejak memasuki usia akil baligh, dialah yang selalu membangunkan kami untuk shalat Subuh. Ia sangat rajin qiyamullail dan membaca Al Qur’an. Selalu berupaya menunaikan shalat jama’ah di masjid…”

Masya Allah… usianya baru 17 tahun, masih duduk di kelas 2 SMA, tetapi amalnya luar biasa. Pantaslah jika dirinya mendapatkan karunia Allah berupa husnul khatimah dan jenazahnya segar bugar.

Dokter Kholid lantas menceritakan apa yang diketahuinya kepada rekannya yang juga dokter ahli bedah. “Masya Allah… usianya baru 17 tahun? Ia sungguh jauh lebih baik dariku. Mengapa aku tidak belajar darinya?” kata dokter itu. Ia pun kemudian mengambil cuti satu minggu. “Aku ingin melakukan muhasabah,” katanya kepada dokter Kholid.

Dokter Kholid juga menceritakan kepada rekannya yang dokter bedah di Jeddah. Mendengar cerita dokter Kholid, dokter itu menangis. Ia pun berkomitmen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal-amalnya. “Jika anak berusia 17 tahun saja bisa, mengapa ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya?”

Bagaimana dengan kita?????

Jika menurut sodara tausiah ini ada manfaatnya, SilaHkan di-share untuk teman, sahabat, keluarga, atau bahkan orang yang tidak sodara kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin Ya rabbal 'alamiin
copaste by www.AinuRofik.com

Dari Preman Ceger jadi Hafidz Quran

Farrel, 9 tahun. asal Jakarta Timur, kawasan TMII Kelurahan Ceger. Dia adalah keponakanku. Anak dari abangku, Deny.

Setiap pagi bang Deny mengantar Farrel sekolah, maka wajahnya kuyu dan lesu. Seolah enggan sekali ia bersekolah. Jangankan untuk masuk kelas, untuk cium tangan orang tuanya saja ia malas. Apalagi saat di antar menuju sekolah setiap pagi, Farrel sering tidur di motor. “Ia tak punya gairah masuk sekolah” demikian bang Deny tuturkan.

Seperti kebanyakan anak, Farrel amat jemu dengan segudang pelajaran di sekolah. Tidak ada yang menarik. Apalagi banyak guru gemar ‘menyiksa’ murid dengan PR yang sulit dan tidak sedikit.

“Farreeeeeelllll, mau kemana……?!” terdengar suara Mami Endah berteriak nyaring.

“Aku mau MAIN…..!” jawabnya singkat dan langsung lari.🏃🏃🏃

“Ihhhhhh….., main melulu nih anak!” gusar mami Endah, ibunya Farrel.😤

Itulah karakter alami anak seusia Farrel.  Banyak orang tua yang kurang mengerti cara menangani anak yang kurang gemar belajar. Bukan dengan bentakan, hardikan, omelan apalagi pukulan!

Beda lagi soal urusan main. Farrel meski tubuhnya tergolong kecil namun dia adalah anak kinestetik. Doyan nya gerak, muter, dan main-main. Kalau diajak olahraga atau jalan-jalan dia amat senang. Gak cuma permainan fisik, permainan game offline atau online pun dia amat suka. Malah terkadang sampai gak kenal waktu.

Di rumahnya di jalan Haji Siun, dia suka keluyuran. Warga sekitar amat kenal dengan Farrel. Sebab meski berumur dan berpostur kecil, Farrel bisa gaul dengan orang seusia berapapun. Supel, gitulah istilahnya.

Belakangan abangku Deny sering mengeluh Farrel suka sekali main game online di warnet. Meski sudah dilarang berkali-kali, namun tetap saja dia bersama teman-temannya main ke sana.

Celakanya ia sudah kecanduan. Dan main di warnet tentunya tidak gratis. Untuk menyiasati ini, Farrel berulah. Ia meminta uang kepada siapa saja yang dia kenal di Ceger. Awalnya warga Ceger memberikan dengan senyum, lama-kelamaan mereka jengah juga dipalak oleh Farrel. Maka ada gelar baru yang disematkan mereka kepada Farrel; ‘Preman Ceger’

Candu main game online ini membuat ia tidak suka belajar dan sekolah!!! Kedua orang tua nya pun pusing memikirkan.

Suatu kesempatan, bang Deny bawa keluarganya datang ke Mahad Askar Kauny di Cijulang. Farrel pun dalam waktu singkat dapat bergaul dengan santri di sana. Hal yang dia senang dari pesantren adalah semua anak yang belajar di sini bisa MAIN sepuasnya. Semua anak gembira, dan yang lebih membuat Farrel kagum dari Mahad Askar Kauny adalah TIDAK ADA PR !!💪

Farrel pun memutuskan sejak saat itu, bahwa ia ingin jadi santri penghafal Al Quran dan tidak mau pulang lagi! “Ajaib…… itulah sinar Al Quran!” gumam saya dan bang Deny.

Keluarga besar kami gemparrrr…. Tak ada yang percaya bahwa Farrel si Preman Ceger betah di Mahad. Menghafal Al Quran lageee.

Namun yang terjadi adalah luar biasa. Farrel bisa menghafal Al Quran lebih cepat dari kebanyakan santri yang ada. Ia bisa menghafal ayatnya. Paham artinya. Bahkan nomer ayatnya. Ia sering tampil ke panggung dalam berbagai event mewakili Mahad. Banyak yang histeris dan menangis melihat anak kecil seperti Farrel bisa menghafal sedemikian rupa.

Hingga saat Farrel yang dahulunya Preman Ceger pulang liburan jelang Lebaran 1435 H. Bang Deny tuturkan kisah mengharukan;

Bang Deny bersama keluarganya menghadiri kumpul reuni SMA. Seperti bang Deny, semua yang hadir membawa keluarga.

Saat tarawih berjamaah maka semua orang meminta Farrel menjadi imam mereka.

Farrel kecil berusia 9 tahun dan bertubuh kecil itu pun tampil dengan tenang. Ia memimpin sholat dengan bacaan yang tartil tanpa ragu.

Semua yang hadir berdecak kagum sebab Farrel membacakan surat AR RAHMAN dan AL WAQIAH dalam tarawih yang ia pimpin! 

Semuanya berkeinginan untuk menghafal Al Quran seperti Farrel.

Malam itu tanpa diminta, Farrel kembali jadi Preman. Hehehehe….. kali ini, ia tidak lagi memalak orang. Namun semua orang memberi uang jajan kepada Farrel karena kekaguman mereka atas Farrel yang kali ini amat berubah. Sebuah perubahan yang disenangi oleh semua orang!

Hebat khan hidup dengan Al Quran….?

Wassalam,
@bobbyherwibowo

Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum

ikuti #ToT1000MuallimQuran utk lancar belajar & mengajarkan Al Quran brsm ust @bobbyherwibowo 2-4 Juni'15 di Cisarua Bogor
Info: 087877221200
copaste by www.AinuRofik.com

Hanya Sebuah KOIN PENYOK

Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu.

Ia membungkuk & menggerutu kecewa. "Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok."

Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank. "Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno", kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dirham

Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dirham untuk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dirham untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.

Dalam perjalanan dia melewati perumahan. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu & menawarnya 200 dirham Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dirham. Lelaki itupun setuju.

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dirham.

Tiba-tiba seorang perampok datang, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya dan bertanya,

"Apa yang terjadi?

Engkau baik-baik saja kan?

Apa yang diambil perampok tadi?"

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala yang telah kita miliki, karena ketika datang & pergi kita tidak membawa apa-apa.

Menderita karena melekat. Bahagia karena melepas.

Karena demikianlah hakikat sejatinya kehidupan, apa yang sebenarnya yang kita punya dalam hidup ini?

Tidak ada, karena bahkan napas kita saja bukan kepunyaan kita dan tidak bisa kita genggam selamanya.

Hidup itu perubahan dan pasti akan berubah.

Saat kehilangan sesuatu kembalilah ingat bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa jadi "kehilangan" itu tidaklah nyata dan tidak akan pernah menyakitkan Kehilangan hanya sebuah tipuan pikiran yang penuh dengan ke"aku"an. Ke"aku"an lah yang membuat kita menderita.

Rumahku, hartaku, istriku, anakku. Lahir tidak membawa apa-apa, meninggal pun sendiri, tidak ajak apa-apa dan siapa-siapa.

Pada waktunya "let it go", siapapun yang bisa melepas, tidak melekat, tidak menggenggam erat maka dia akan bahagia .

Semoga bermanfaat.
copaste by www.AinuRofik.com

Arti Sahabat

Hadiah untuk Saudaraku dan Sahabat-sahabat Sholih dan Sholihah.

═════Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu: Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman,  selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati teman yang sholih, peganglah ia erat-erat"
═════Berkata Imam Syafi'i:
" Apabila kalian memiliki teman - yg membantumu dalam ketaatan- maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah"
════Berkata Al Hasan Al Bashri:
" Sahabat2 kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak2 kami, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia, sedangkan sahabat2 kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah : itsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia)
════Berkata Luqman Al hakim pada anaknya:
" Wahai anak ku hendaknya yang pertama engkau usahakan setelah keimanan kepada Allah adalah mencari sahabat yang jujur. Karena ia ibarat pohon, bila engkau duduk berteduh di bawahnya, ia akan meneduhimu, bila engkau mengambil buahnya dia akan mengenyangkanmu, dan bila ia tidak memberimu manfaat, ia tidak merugikanmu"
═════Ketika Imam Ahmad rahimahullah sakit, sampai terbaring di tempat tidurnya, sahabat beliau, Imam Syafi'i rahimahullah menjenguknya. Maka tatkala Imam Syafii melihat sahabatnya sakit keras, beliau sangat sedih, sehingga menjadi sakit karenanya. Maka ketika Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan diri untuk menjenguk Imam Syafi'i. Ketika beliau melihat Imam Syafi'i beliau berkata:           
     Kekasihku sakit, dan aku
     menjenguknya
        Maka aku ikut menjadi sakit
        karenanya
     Kekasihku telah sembuh dan ia
     menjengukku
         Maka aku menjadi sembuh
         setelah melihatnya

Ya ALLOH berikan kepada kami Saudara-saudara dan sahabat-sahabat yang sholih dan sholihah...aamiin yaa robbal 'aalamiin....
copaste by www.AinuRofik.com

Sepucuk Surat untuk Rasulullah

Untukmu wahai Rasulullah

Bismillah…

Dengan tangan kotor berlumur dosa Ya Rasul. Sepucuk surat ini kutulis dengan tinta iman yang kini semakin mengering, dan di atas kertas hati yang semakin buram dengan coretan-coretan kemunafikan.

Untukmu di sana wahai makhluk suci yang sangat merindukan kami. Shalawat dan salam atasmu wahai pemimpin para Nabi. Engkaulah sang pembawa risalah yang telah menunaikan amanah langit di bumi.

Duh..! Andai saja saat ini engkau di sini. Tentulah tak ada kaum yang menghinakan kami. Apalagi memecah belah umat ini. Bendera Islam pun berkibar di puncak tertinggi.

Tak banyak yang ingin kusampaikanYa Rasul. Hanya ingin menceritakan keadaan kami.

Ya..! Kami.

Umatmu yang kau sebut sebagaimana dalam hadits dengan “Saudara-saudaramu yang kau rindukan”. Bukankah engkau yang mengatakan kepada para sahabat-sahabat muliamu: “Aku ingin (sekali) bertemu dengan saudara-saudara kita” Lalu para sahabat pun bertanya: “Bukankah kami semua saudaramu ya Rasul?” Engkau menjawab: “Bukan! Kalian adalah sahabat-sahabatku. Sedangkan saudaraku adalah mereka yang hidup setelah(ku).” (Musnad Imam Ahmad)

Wahai Rasul!

Saudara-saudaramu yang kau rindukan ini sedang sakit parah. Dunia telah meredupkan cahaya iman kami. Membutakan mata hati kami. Menggiring kami memasuki lobang-lobang kehinaan.

Wahai Rasul!

Para wanita golongan kami yang dulu mati-matian kau perjuangkan kemuliaan dan kehormatannya kini malah setengah mati menjatuhkan diri mereka di lembah kerendahan. Para anak-anak yang kau katakan amanah yang tak boleh disia-siakan sekarang ditelantarkan dan disuap dengan butiran-butiran nasi basi keterbelakangan. Para orang tua yang kau larang disakiti, kini sangat mudahnya dizhalimi. Keadilan yang begitu kau agung-agungkan pun kini seperti sebuah khayalan.

Wahai Rasul!

Benarkah kami yang kau rindukan? Sedangkan shalatmu dan shalat kami seperti langit dan bumi. Kami lalai dalam zikir kami bagaimana mungkin kami berdzikir dalam kelalaian kami. Bacaan Qur’an kami juga hanya sampai di makhraj hamzah, terhenti disitu jarang menembus kulit hati kami. Mata kami sering basah, menangis, tapi bukan karena rindu kami kepadamu Ya Rasul.. Kami hanya menangis saat kehilangan dunia kami. Kami pun bersedih, tapi bukan karena ibadah-ibadah yang luput terlewati.

Wahai Rasul!

Alangkah cintanya engkau kepada kami umatmu yang kini sering melupakanmu. Padahal nanti saat manusia-manusia saling menyalahkan, saat semua orang dan bahkan para nabi pun mementingkan diri sendiri agar selamat dari azab Allah sambil mengatakan “Nafsi-nafsi”(diriku-diriku) lisanmu yang mulia itu malah mengulang-ulang kalimat “Ummati-Ummati” (Umatku-umatku). Hati siapa yang tak akan luluh bila mengetahui cintamu kepada umatmu? Air mata siapa yang tak menetes jika mengingat perjuanganmu? Kepala yang mana yang tidak tertunduk malu mengenang sejarah hidupmu? Kecuali hati yang telah telah tertutupi dosa, mata yang silau dengan dunia, dan kepala orang-orang pongah yang tak tahu diri.

Wahai Rasul!

Masih ingat dalam ingatanku engkau pernah bersumpah: “Demi (tuhan) yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya.Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sampai aku dicintainya melebihi cintanya kepada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya.”

Maafkan kami Wahai Rasul! Maafkan kekurangan kami.

[sumber:eramuslim]
copaste by www.AinuRofik.com

Pahala Menghafal Quran

Pahala Menghafal Al-Qur’an

Miracle of Quran

SESUNGGUHNYA orang yang menghafal Al-Qur’an dan mengamalkan yang ada di dalamnya, Allah akan memberikan pahala yang besar. Dia akan mendapatkan kemuliaan yang tinggi, hingga akan naik derajatnya di surga sesuai dengan apa yang dibaca dengan tartil dari Kitabullah.

Telah diriwayatkan oleh Tirmizi, 2914 dan Abu Daud, 1464 dari Abdullah bin Amr dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرأ بها (والحديث صححه الألباني في السلسلة الصحيحة، 5/281 ، برقم 2240)

“Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an, bacalah dan mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca secara tartil di dunia. Karena kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca, ” (Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albany dalam As-silsilah As-Shahihah, 5/281 no. 2240)

Beliau berkomentar, “Ketahuilah bahwa maksud perkataan ‘Pemilik Al-Qur’an’ adalah orang yang hafal di luar kepada, sesuai dengan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam “Yang menjadi imam di suatu kaum adalah yang lebih banyak bacaannya terhadap Kitabullah.” Maksudnya yang paling banyak hafalannya.

Maka keutamaan derajat di surga sesuai dengan hafalan di dunia. Bukan sesuai dengan bacaan dan memperbanyak bacaan sebagaimana orang-orang mengiranya. Di dalamnya ada keutamaan yang jelas bagi penghafal Al-Qur’an. Akan tetapi dengan syarat menghafalnya karena Allah semata. Bukan karena dunia, dirham dan dinar. Kalau tidak, maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kebanyakan munafik dari ummatku adalah orang yang ahli membaca (Al-Qur’an).”

Dalam hal keutamaan penghafal Al-Qur’an, terdapat riwayat dari Bukhari, no. 497 dari Aisyah dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مثل الذي يقرأ القرآن وهو حافظ له مع السفرة الكرام البررة ومثل الذي يقرأ وهو يتعاهده وهو عليه شديد فله أجران

“Perumpamaan yang membaca Al-Qur’an sementara dia menghafalkannya bersama para Malaikat. Sedangkan perumpamaan yang membaca Al-Qur’an sementara dia menjaganya dengan sungguh-sungguha maka dia mendapatkan dua pahala.”

Orang yang hafal Al-Qur’an mudah baginya untuk qiyamul lail, sehingga ia dapat memberikan syafaat di hari kiamat. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:

الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام أي رب إني منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه يقول القرآن رب منعته النوم بالليل فشفعني فيه فيشفعان (رواه أحمد والطبراني والحاكم ، وصححه الألباني في صحيح الجامع برقم : 3882)

“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku sesungguhnya aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya. Lalu Al-Qur’an berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menghalanginya dari tidur waktu malam hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya. Maka keduanya dapat memberikan syafaat,” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani dan Hakim. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 3882) Wallahu’lam

Catatan; Terdapat hadits lemah terkait tentang keutamaan menghafal Al-Quran yaitu, “Penghafal Al-Qur’an ketika dia mengamalkan dan menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, maka dia dapat memberikan syafaat sepuluh dari anggota keluarganya pada hari kiamat, dimana semuanya telah diharuskan masuk neraka,” (HR. Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Jabir. Dilemahkan oleh Al-Albani dalam Kitab Dhaif Al-Jami). [yherdiansyah/islampos]

Sumber : http://islamqa.info/id/20803
islampos mobile :
Redaktur: Yudi Herdiansyah
copaste www.AinuRofik.com

Ia Lelaki Tua & Buta, Tapi Semangatnya

Lelaki renta itu,
dengan kehalusan hatinya ingin ber-Islam
menjadi sebab turunnya ayat.
‘Abasa watawalla', Rasul pun ditegur Allah karenanya.
seorang miskin lagi buta,
bukan berarti tak lebih utama
dari para pemuka negara

Lelaki renta itu,
pernah minta keringanan
untuk tidak ikut sholat berjamaah di masjid
karena dia buta
karena dia sebatang kara
karena masjid jauh sekali dari rumahnya
tapi tanya Rasul, “Apakah engkau masih mendengar adzan?”
saat dijawabnya masih, maka kata Rasul, “Kalau begitu, berangkatlah”

lalu, tunduk patuh ia pada perintah
sekali pun tak pernah ia sanggah
tiap sholat lima waktu sholat berjamaah

meski fajar masih pekat
dan jarak masjid tak dekat,
ia meraba-raba dalam gelap
hingga suatu saat, kakinya tersandung bongkahan batu
badannya terjerembab jatuh,
mukanya tersungkur di runcingnya batu
berdarah-darah…

setelahnya,
selalu datang seorang lelaki
menuntunnya dengan ramah
pergi dan pulang sholat berjamaah
setiap hari, setiap lima waktu

hingga suatu saat
lelaki tua ingin sekali tahu
siapa gerangan lelaki penolongnya itu
karena ingin ia doakan
atas kebajikannya selama ini

tapi kata lelaki muda
“Jangan sekali-kali kau doakan aku
dan jangan sekali-kali kau ingin tahu namaku
karena aku adalah iblis”

sontak lelaki renta itu terkejut,
“Bagaimana mungkin engkau menuntunku ke masjid,
sedangkan dirimu menghalangi manusia untuk mengerjakan sholat?”

Iblis menjawab,
“Ingatkah dulu saat kau hendak sholat subuh berjamaah,
kau tersandung batu, lalu bongkahannya melukai wajahmu?
Pada saat itu aku mendengar ucapan Malaikat,
bahwa Allah telah mengampuni setengah dosamu.
Aku takut kalau engkau tersandung lagi,
lalu Allah menghapuskan setengah dosamu yang lain.
Maka aku selalu menuntunmu ke masjid
dan mengantarkanmu pulang.”

Lalu, saat tubuh itu merenta
makin menua dimakan usia
datang seruan perang Qaddisiyah

Sang khalifah Umar mengumpulkan segenap lelaki
dari seluruh penjuru negri
terselip ia, berbaris bersama
ingin sekali ikut berperang di medan laga
demi cita-cita mulia

Khalifah Umar melarangnya
bagaimana seorang buta lagi renta, akan ikut berperang?
bagaimana jika dia langsung celaka terkena tombak?
atau justru mencelakai temannya karena tak mampu mengenali sesiapa?

Tapi, lelaki tua itu bersikukuh,
“Tempatkan aku di antara dua pasukan yang berperang
Aku akan membawa panji kemenangan
Aku akan memegangnya erat-erat untuk kalian.
Aku buta, karena itu aku pasti tak akan lari”
Khalifah, tak lagi mampu menghalangi

Lalu semuanya, berangkatlah
lekaki tua itu ingin menepati janjinya
dengan baju besi yang dikenakannya
dan bendera besar yang dibawanya
dia berjanji akan mengibarkannya senantiasa,
atau mati terkapar di sampingnya

lewat pertempuran Qaddisiyah
Persia yang congak pun kalah
tapi kemengangan itu tak murah
dibayar dengan nyawa ratusan syuhada
terselip di antara mereka
jenazah lelaki tua
terkapar berlumuran darah
sambil memeluk erat sebuah bendera
sungguh, dia telah menepati janjinya

wahai lelaki mulia,
sesak dadaku membaca kisah hidupmu
menyungai sudut mataku mengenangmu
engkau buta, sebatangkara dan renta
tapi itu tak membuatmu pasrah dan diam
meski udzur telah membolehkanmu.
untuk tak kemana-mana, di rumah saja

Lalu, bagaimana dengan diriku ini?
aku masih muda,
aku bukan fuqara
aku tak buta
jua tak sebatangkara
tapi kenapa,
sering sekali ada alasan mendera
untuk tak bersegera?

Lelaki sepertimu,
dengan segala keterbatasan
terus mencari-cari alasan
agar mampu mengambil peran

sedang aku, kita
dengan segala kemudahan
sering mencari-cari alasan
agar boleh tak ikut berperan

Lalu, dengan apa
akan kita buktikan
bahwa kita ini Islam?

~Belajar darinya, Abdullah bin Ummi Maktum
copaste by www.AinuRofik.com

Senin, 04 Mei 2015

Alhamdulillah Bonusku Ini 2 M lebih

Bulan April 2015 lalu dapet cash 2,16 Milyard langsung dari Sang Khaliq...

Update harga Oksigen bln April 25.000/liter
Manusia bernafas 24 jam perlu 2.880 liter

Jadi total bonus bulan April 2015 langsung saya terima tanpa perlu transfer bank
Sebesar 30 hari x 2.880 liter/hari x 25.000/liter = Rp.2.160.000.000,00
alhamdulillah...
Subhanallah...
Maka nikmat Tuhanmu yang kamu dustakan.
Terima kasih ya Allah.